Bingkisan rasa,
Saat ini hatiku resah gelisah.
Astaghfirullah halazim
Entah apalah yang bakal berlaku nanti, setiap kata-kata yang keluar menggusarkan lagi jiwa ragaku.
Aku tak bisa terima seberat ini. Tak dapat ku rasakan dari kepala hingga kakiku. Tangan yang tadi meluncur laju terketar seketika. Lama.
Aku terdiam. Kepala aku seperti dituang ubat kebas hingga keseluruh badan.
Tak dapat aku gambarkan rasa ini. Sangat payah.
Tak mampu aku berdiri, andai berjalan , satu badanku bergetar.
Jantubg berdegup kecang.
Buat kau! Ya dirimu.
Bukankah telah aku pesan, biarkan aku sendirian. Biar aku sendiri.
Tak perlu kasihanikan diriku.
Bukan saat ini. Cukuplah Allah disisiku, bukan kau.
Aku bisa melangkah sendiri.
Tapi kenapa begitu. Degil.
Aku tahu niat kau baik membantu. Bukan masa ini.
Tak sanggup aku menanggung.
Allah,
Ujian ini sangat berat bagiku.
Astaghfirullahalazim.
Ujian
Saat ini hatiku resah gelisah.
Astaghfirullah halazim
Entah apalah yang bakal berlaku nanti, setiap kata-kata yang keluar menggusarkan lagi jiwa ragaku.
Aku tak bisa terima seberat ini. Tak dapat ku rasakan dari kepala hingga kakiku. Tangan yang tadi meluncur laju terketar seketika. Lama.
Aku terdiam. Kepala aku seperti dituang ubat kebas hingga keseluruh badan.
Tak dapat aku gambarkan rasa ini. Sangat payah.
Tak mampu aku berdiri, andai berjalan , satu badanku bergetar.
Jantubg berdegup kecang.
Buat kau! Ya dirimu.
Bukankah telah aku pesan, biarkan aku sendirian. Biar aku sendiri.
Tak perlu kasihanikan diriku.
Bukan saat ini. Cukuplah Allah disisiku, bukan kau.
Aku bisa melangkah sendiri.
Tapi kenapa begitu. Degil.
Aku tahu niat kau baik membantu. Bukan masa ini.
Tak sanggup aku menanggung.
Allah,
Ujian ini sangat berat bagiku.
Astaghfirullahalazim.
